Korban Banjir Manado 17 Jiwa

MANADO (KRjogja.com) - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Sinyo Harry Sarundajang dalam laporannya menyampaikan, hujan deras dan angin kencang yang terjadi pada Selasa (14/01/2014) kelabu itu berlangsung dari pagi hingga malam hari dan masih berlanjut terus hingga keesokan harinya, Rabu (15/01/2014). Akibatnya, Daeran Aliran Sungai (DAS) Tondano dan DAS Tomohon tak mampu menampung debit 7 sungai yang mengaliri ibukota Menado.

“Banjir bandang dengan cepat meluap hampir seluruh wilayah ibukota, bahkan hingga memutuskan akses jalan Trans Sulawesi (via Tanawangko dan Tomohon) yang merupakan urat nadi jalur perhubungan Pulau Sulawesi. Sejumlah akses lain di ibukota Menado pun terputus akibat jembatan-jembatan yang terputus atau terbawa arus, bersama dengan material berat berupa bongkahan rumah dan bangunan yang terbawa air,” kata Sarundajang sebagaimana dilansir dari laman resmi Setkab.

Secara umum, lanjut Gubernur Sulut, transportasi umum pun terhambat karena kemacetan parah pascabanjir. Komunikasi pun banyak mengandalkan telepon seluler namun dengan sinyal yang masih sering terganggu. Komunikasi dengan radio sempat terganggu, namun kini mulai berangsur normal. Jaringan listrik sempat padam sepanjang hari pada 15 Januari 2014, namun kini satu persatu mulai menyala kembali. Sejumlah unit pusat kesehatan masyarakat tak bisa beroperasi karena terendam.

Mengenai jumlah warga terkena dampak banjir bandang, menurut Sarundajang, kurang lebih berjumlah 107 ribu warga yang tersebar di ibukota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara. “Korban meninggal sebanyak 19 orang yang berada di Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Utara,” kata Gubernur.

Menurut prakiraan Pemda, total kerugian meliputi kerusakan infrastruktur publik seperti jalan dan jembatan, tiang listrik dan telefon, rumah-rumah, perlengkapan usaha dan lainnya senilai Rp 1.8 triliun.

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) Boediono didampingi Menteri Perhubungan EE. Mangindaan, Menteri Sosial Salim Segaf Al Juffri, Wakil Menteri Kesehatan Ali Ghuffron dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak, Selasa (21/1), mengunjungi kota Manado, ibukota Provinsi Sulawesi Utara yang dilanda banjir bandang dan tanah longsor pada Rabu (15/1).

Setibanya di di ruang VIP Bandara Sam Ratulangi, Wapres yang mendapatkan pemaparan mengenai kronologis kejadian banjir dan penanganannya oleh Gubernur Sulawesi Utara SH Sarundajang menilai, Gubernur dan jajarannya telah melakukan upaya tanggap darurat yang baik. “Saya yakin kerjasama baik antara pemerintah daerah, TNI/Polri dan masyarakat pemda yang telah terwujud akan terus berlanjut dalam menangani situasi tanggap darurat dan setelahnya,” tuturnya.

Wapres meminta agar penanganan pasca bencana terus dilanjutkan demi menormalisasi kehidupan masyarakat yang terkena bencana. Ia mengharapkan secepatnya masyarakat kembali ke rumah masing-masing dan pemda membantu sedapat mungkin agar kehidupan mereka kembali seperti sedia kala. (Tom)


0 comments:

Post a Comment

 
2012 Jakget | Blogger Templates for HostGator Coupon Code Sponsors: WooThemes Coupon Code, Rockable Press Discount Code